Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Berita dari Alam
kubur kali ini mengisahkan tentang nikmatnya alam kubur yang diterima
oleh anak yang saleh.
Kisahnya. Semasa hidupnya, seorang anak yang bernama Hasan bin Abdullah dikenal sebagai anak yang saleh.
Subhanallah …
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih
terlihat utuh dan berbau harum. Kisah ini terjadi di daerah Unaizah,
Arab Saudi. Saat itu, di tepi batas kota akan dibangun benteng batas
wilayah Unaizah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga
setempat yang lama tak dipakai lagi. Berdasarkan persetujuan raja
setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar.
Maka mulailah
para pekerja memindahkan satu persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi
lain yang sudah disediakan. Namun, hingga pada giliran makam yang ada di
sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan. Tanah di makam itu
terasa keras untuk digali. Butuh sekitar satu jam untuk membongkar
kuburan tua itu.
“Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain di kuburan ini, kenapa bisa demikian ya,” kata salah seorang penggali.
Meskipun demikian, mereka tetap sabar hingga tergalilah makam tersebut.
Ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh
meski tampak kering. Bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan
utuh. Padahal beberapa kafan sudah hancur dimakan tanah.
“Subhanallah… jenazah siapa ini,” ujar seorang penggali kubur.”
“baunya harum sekali, aneh.. padahal kuburan ini usianya sudah lama,” ujar yang lain.
Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum
menyerbak ke segala arah. Mereka yakin, jika bau harum itu berasal dari
jenazah utuh itu. Salah satu dari mereka kemudian memanggil salah
seorang Syeikh di Unaizah untuk melihat keanehan itu.
“Subhanallah…, biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia
dan galilah sebelah kanan atau sebelah kiri,” ucap syeikh tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syeikh. Akhirnya, dengan
terpaksa mereka mengurangi luas area untuk pembangunan benteng tersebut.
Sang Syeikh kemudian berusaha mencari informasi tentang jenazah
siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu.
Ia bertanya ke
seluruh penduduk desa itu, hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan
tua. Penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia hanya terbaring di
ranjang sambil berzikir kepada Allah SWT.
“Apa yang membuat
Anda singgah di rumah ini? Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih
bagus untuk kau singgahi?” tanya nenek itu.
“Aku sedang mencari ahli keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu,” jawab syeikh.
“Ketahuilah, ia adalah Hasan bin Abdullah. Dia saudaraku yang meninggal
dua puluh tahun yang lalu,” kata nenek dengan nada sedih.
Berbakti Kepada Orang Tua. Mendengar pernyataan itu, syeikh lebih mendekat lagi menuju pembaringan nenek.
“Sudikah engkau menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?” tanya syeikh.
“Ia adalah seorang yang ahli ibadah, tiap malamnya selalu bermunajat
kepada Allah SWT,” kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus
sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.
“Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku. Ia anak
yang berbakti. Saudaraku itu sering menggendong ibuku ke pasar untuk
berdagang,” jelas nenek itu lagi.
Syeikh itu sangat terkesima
dengan amalan yang dilakukan oleh saudara nenek itu. Ia kemudian
berpamitan sambil memberikan beberapa dinar untuk sedekah.
Sesampainya di rumah, syeikh itu langsung bersimpuh di kaki ibunya. Ia
menangis memohon maaf atas semua kesalahannya yang tidak begitu
memperhatikan ibunya karena terlalu sibuk bekerja.
Sang syeikh saja sampai bersimpuh dikaki ibu, sudahkah Anda?
Mari berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu kita, agar kita
bisa mendapatkan nikmat kubur seperti Hasan bin Abdullah dalam kisah
ini.
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ..
…. Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ….